Sunday, April 30, 2017
Review Jurnal 9
9.
|
|
Nama Jurnal
|
Jurnal Akuntansi dan
Auditing Indonesia
|
Volume / Halaman
|
Volume 7 No. 2
|
Nama Penulis
|
Luciana Spica Almilia
& Kristijadi
|
Judul Jurnal
|
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta.
|
Tanggal Jurnal
|
Desember 2003
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan dari
penelitian ini untuk menguji rasio keuangan yang mempengaruhi kondisi
financial distress perusahaan.
|
Metode Penelitian
|
-
Penelitian
ini mengambil data sekunder
-
Pengujian
dalam penelitian dengan menggunakan regresi logit untuk mengetahui kekuatan
prediksi rasio keuangan terhadap penentuan financial distress suatu
perusahaan.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil
penelitian ini menunjukkan Rasio profit margin (laba bersih / penjualan
bersih), rasio leverage keuangan (kewajiban lancar / total aktiva), rasio
likuiditas (aktiva lancar / kewajiban lancar) dan pertumbuhan (laba bersih /
pertumbuhan total aset) adalah variabel yang signifikan untuk menentukan
perusahaan kesulitan keuangan.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Dari keduabelas persamaan regresi yang dibentuk diatas menunjukkan
bahwa rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksikan financial
distress suatu perusahaan. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini dapat
diterima, bahwa rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksikan
financial distress suatu perusahaan. Sedangkan tambahan dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel rasio keuangan yang paling dominan dalam
menentukan financial distress suatu perusahaan adalah:
1.Rasio profit margin yaitu laba bersih dibagi dengan penjualan (NI/S).
2. Rasio financial leverage yaitu hutang lancar dibagi dengan total aktiva
(CL/TA).
3.Rasio likuiditas yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar (CA/CL).
4.Rasio pertumbuhan yaitu rasio pertumbuhan laba bersih dibagi dengan
total aktiva (GROWTH NI/TA).
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Menurut saya jurnal ini sudah cukup baik dan mudah untuk dimengerti mengenai financial
distress. Hanya saja dalam jurnal ini
terdapat beberapa kekurangan yaitu periodisasi data yang digunakan hanya 2 tahun untuk memprediksi.
|
Referensi :
http://journal.uii.ac.id/index.php/JAAI/article/download/846/765
Review Jurnal 8
8.
|
|
Nama Jurnal
|
Jurnal humanity
|
Volume / Halaman
|
vol. 7, no. 2
|
Nama Penulis
|
Ahmad Juanda
|
Judul Jurnal
|
Kandungan
Prinsip Konservatisme Dalam Standar Akuntansi Keuangan Berbasis Ifrs
(International Financial Reporting Standard)
|
Tanggal Jurnal
|
Juli 2012
|
Tujuan Penelitian
|
1. Tujuan penelitian ini adalah
melakukan kajian
tentang penerapan prinsip konservatisme pelaporan keuangan yang terkandung dalam
standar akuntansi berbasis IFRS.
2. Selain itu penelitian ini bertujuan
untuk melakukan
identifikasi beberapa alasan teoritis yang menyatakan bahwa
pengunaan prinsip
konservatisme pada PSAK berbasis IFRS semakin berkurang dibandingkan PSAK sebelumnya.
|
Metode Penelitian
|
Sumber data data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk
lembaran PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) hasil dari konvergensi
dari IFRS. Data dikumpulkan dengan
menggunakan metode observasi terhadap dokumen yang tersedia dengan mendasarkan
pada unit analisis yang telah ditetapkan. Metode analisis yang digunakan
adalah content analysis.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntansi konservatisme masih
memainkan peran dalam pelaksanaan IFRS. IASB Standar (IFRS) tidak merujuk
secara eksplisit penerapan prinsip konservatisme, karena tidak sesuai dengan kerangka
kerja konseptual IFRS. Namun, konservatisme tidak dihilangkan hanya karena
tidak “menekankan” dalam standar.
Dalam hal ini, ketidakpastian dalam penerapan konservatisme akan tetap
dalam laporan keuangan.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Konservatisme akuntansi tetap “bermain” atas pengimplementasian IFRS. Standar-standar
IASB (IFRS) tidak merujuk secara eksplisit prinsip penerapan konservatisme,
karena memang tidak sesuai dengan kerangka teori IFRS. Namun, konservatisme tidak
hilang hanya karena tidak “ditekankan” dalam standar. Dengan adanya ketidakpastian
maka akan tetap ada penerapan konservatisme dalam penyajian laporan keuangan.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
menurut saya jurnal ini masih terdapat beberapa kekurangan seperti
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Content Analysis
(Analisis isi). Dalam hal ini, Analisis isi tidak dapat dipakai untuk menguji
hubungan antar variable serta tidak dapat melihat hubungan sebab akibat,
hanya dapat menerima kecenderungan. Seharusnya penulis mengkombinasikan
metode Content Analysis dengan metode penelitian lain jika ingin menunjukan
hubungan sebab akibat.
|
Referensi :
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/article/view/1970/2934
Review Jurnal 7
7.
|
|
Nama Jurnal
|
Jurnal akuntansi dan keuangan,
|
Volume / Halaman
|
vol. 8, no. 1
|
Nama Penulis
|
Lani Siaputra dan Adwin Surja Atmadja
|
Judul Jurnal
|
Pengaruh
Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan
Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
|
Tanggal Jurnal
|
Mei 2006
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh ex-dividen date terhadap perubahan
harga saham
di Bursa Efek Jakarta.
|
Metode Penelitian
|
metode event study melalui
aplikasi uji beda dua rata-rata berpasangan.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata harga saham sebelum
ex-dividend date dan nilai rata-rata harga saham sesudah ex-dividend date
secara statistic berbeda signifikan. Hal ini mengindikasikan, bahwa terjadi
pergerakan harga saham yang signifikan selama antara dua periode observasi
tersebut akibat pengumuman pembagian dividen. Lebih lanjut, besarnya
perubahan harga saham tersebut secara statistik tidak berbeda dengan nilai dividen
per lembar saham yang dibagikan.
|
Kesimpulan Penelitian
|
1.Pada pengujian terhadap perubahan harga saham sebelum dan sesudah
ex-dividend date ditemukan adanya perbedaan perubahan harga saham yang signifikan
secara statistik yang disebabkan oleh pengumuman dividen pada 70,8% sampel
penelitian serta pada portofolio (gabungan) saham per tahunnya.
2. Pada pengujian terhadap besarnya nilai perubahan harga saham dengan
nilai dividen per lembar saham yang dibagikan dapat disimpulkan, bahwa besarnya
nilai perubahan harga saham secara statistik tercermin dalam besarnya nilai dividen
per lembar saham yang dibagikan.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Jurnal penelitian ini
sangat bermanfaat dalam menambah wawasan
tentang pelaporan keuangan dan perubahan harga
|
Referensi :
http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/16645/16637
Review Jurnal 6
6.
|
|
Nama Jurnal
|
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan
|
Volume / Halaman
|
Vol. 2, No. 2
|
Nama Penulis
|
Ivan Haryanto dan Diana Wibisono
|
Judul Jurnal
|
Penentuan
Nilai Tukar Mata Uang Asing dengan Menerapkan Konsep Paritas Daya
Beli
|
Tanggal Jurnal
|
September 2000
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini
bertujuan melihat sensitivitas perubahan indeks harga konsumen
terhadap perubahan nilai tukar mata uang tiap negara terhadap Dolar Amerika serta
menguji apakah terdapat perbedaan secara signifikan antara nilai tukar aktual
dengan nilai tukar berdasarkan konsep paritas daya belinya.
|
Metode Penelitian
|
Menggunakan alat Analisa uji hipotesa One sample of mean.
Pertama menggunakan fungsi regresi linier berganda dan Kedua menggunakan
fungsi regresi kuadratik.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, nilai
tukar actual akan bergerak kembali mendekati nilai tukar paritas daya
belinya. Sebaliknya dalam jangka pendek, nilai tukar aktual dan nilai tukar paritas
daya belinya seringkali mengalami disekuilibrium. Ditemukan juga bahwa setiap
perubahan positif daya beli masyarakat menyebabkan adanya perubahan positif
nilai tukar aktual mata uang setiap negara, kecuali negara Jepang.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Konsep paritas
daya beli baru benar-benar dapat diterapkan dengan tepat jika, pertama, biaya
transportasi dan hambatan perdagangan turut dihitung dalam perhitungan konsep
ini. Kedua, kondisi pasar yang kondusif untuk menerapkan konsep tersebut dengan tepat
adalah pasar persaingan sempurna, bukan monopolistik maupun oligopolistik.
Karena, dalam pasar persaingan sempurna, harga produk yang diperdagangkan
cenderung sama di semua negara. Ketiga, barang dan jasa yang dihitung harus
merupakan barang dan jasa yang diperdagangkan secara internasional, disamping itu,
keempat, setiap negara harus memiliki komoditi acuan yang sama.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Keseluruhan isi dari jurnal ini sudah
baik, hanya saja dalam
penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian lapangan yang lebih
mendalam untuk mengetahui kondisi tertentu yang terjadi dalam dunia atau
negara yang menjadi objek penelitian.
|
Referensi :
http://cpanel.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/viewFile/15600/15592
Review Jurnal 5
5.
|
|
Nama Jurnal
|
Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE)
|
Volume / Halaman
|
Vol. 22, No. 1
|
Nama Penulis
|
Ririn Hendriyani dan Afrizal Tahar
|
Judul Jurnal
|
Analisis
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Di Indonesia
|
Tanggal Jurnal
|
Maret 2015
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan utama
penelitian ini untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan dari
pemerintah provinsi di Indonesia.
|
Metode Penelitian
|
Metode purposive sampling
|
Hasil Penelitian
|
1.Tingkat ketergantungan berpengaruh
negative terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi.
Hal ini menunjukkan bahwa dana alokasi umum yang diterima daerah tidak
mempengaruhi tingkat pengungkapan.
2. Pendapatan Asli Daerah
tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah
provinsi. Pendapatan asli daerah menunjukkan, bahwa tingginya tingkat
kekayaan suatu daerah tidak akan secara otomatis melakukan pengungkapan
informasi yang tinggi pula.
3.Belanja modal memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. Belanja modal memiliki
pengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah
provinsi.
4. Jumlah penduduk, menunjukan bahwa jumlah penduduk merupakan proksi
dari tingkat kompleksitas pemerintah. Semakin tinggi jumlah penduduk maka
semakin kompleks pemerintahan tersebut sehingga semakin tinggi tingkat
pengungkapannya.
5. Temuan audit tidak
berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah
provinsi. Temuan audit tidak berpengaruh, disebabkan karena BPK akan
memberikan saran kepada pemerintah provinsi untuk memperbaiki temuan-temuan
audit yang mereka temukan, dengan adanya perbaikan maka opini yang diberikan
akan mendapatkan opini wajar. Sehingga jumlah temuan audit tidak berpengaruh
terhadap tingkat pengungkapan.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Berdasarkan
hasil penelitian dapat ditarik
kesimpulan yaitu tingkat ketergantungan berpengaruh negative terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi, Pendapatan Asli Daerah
tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah
provinsi, Belanja modal memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi, Jumlah penduduk memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan
pemerintah provinsi, dan Temuan audit tidak berpengaruh terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Menurut saya secara keseluruhan isi
dari jurnal ini sudah baik, hanya saja terdapat beberapa variabel independen
yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal
tersebut mungkin dapat dipengaruhi oleh factor lingkugan, social dan objek
yang diteliti.
|
Referensi :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=440976&val=548&title=ANALISIS%20FAKTOR-FAKTOR%20YANG%20MEMENGARUHI%20TINGKAT%20PENGUNGKAPAN%20LAPORAN%20KEUANGAN%20PEMERINTAH%20PROVINSI%20DI%20INDONESIA
Review Jurnal 4
4.
|
|
Nama Jurnal
|
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen
|
Volume / Halaman
|
vol. 2, no. 3,
|
Nama Penulis
|
Yulein Rahamis
|
Judul Jurnal
|
Analisis Komparasi Kinerja Pasar Modal
Di Indonesia, Hongkong, China, Inggris Dan Amerika
|
Tanggal Jurnal
|
juli 2014
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan utama penelitian ini untuk Untuk
mengetahui bkinerja dan hungan korelasi pasar modal domestik dengan pasar
modal lainnya yang ada di Amerika dan Eropa serta negara Asia lainnya.
|
Metode Penelitian
|
Metode deskriptif kualitatif
Menggunakan Regresi Linier
Berganda
|
Hasil Penelitian
|
Hasil
penelitian menunjukan adanya signifikan pada kinerja pasar modal dilihat dari
indeks harga saham gabungan (IHSG) dengan tingkat korelasi yang kuat, pada
lima pasar modal tersebut sedangkan dari hasil penelitian dilihat dari return
market, menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan dikarenakan adanya
contagion effect menyebabkan terjadinya hubungan atau interaksi pasar modal
yang membentuk suatu integrasi pasar modal.
|
Kesimpulan Penelitian
|
: (1) Dengan menggunakan Uji Beda Anova
diukur melalui IHSG pasar modal Indonesia, China, Hogkong, Inggris dan
Amerika sinifikan artinya ada perbedaan kinerja pasar modal. (2) Dengan
menggunakan Uji Beda Anova, diukur Return Market Pasar modal Indonesia,
China, Hongkong, Inggris da Amerika,tidak signifikan artinya tidak ada
perbedaan kinerja.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Jurnal ini cukup menarik
pembahasannya, dengan mamahami jurnal ini maka dapat menambah wawasan
mengenai peluang pasar internasional melalui kinerja ekonomi negara-negara
Uni Eropa.
|
Referensi :
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jrbm/article/view/5120
Wednesday, March 29, 2017
Review Jurnal 3
3.
|
|
Nama Jurnal
|
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan
|
Volume / Halaman
|
Vol. 5, No. 1
|
Nama Penulis
|
Devie
|
Judul Jurnal
|
Mengkaji Peluang Pasar Internasional
Melalui Kinerja Ekonomi Negara-Negara Uni Eropa
|
Tanggal Jurnal
|
Maret 2003
|
Tujuan Penelitian
|
Untuk melihat peluang memasuki pasar Uni
eropa dengan melihat kinerja keuangan negara negara yang tergabung dalam EU
yang diukur dari indikator ekonomi negara-negara tersebut.
|
Metode Penelitian
|
Metode deskriptif
|
Hasil Penelitian
|
Berdasarkan eksplorasi data indikator
ekonomi EU sampai dengan tahun 2001 terungkap bahwa negara EU merupakan
tujuan pasar dengan peluang yang cukup besar bagi negara diluar anggota
termasuk Indonesia yang memeliki hubungan ekonomi dengan EU. Peluang ini
berdasarkarkan indikator ekonomi GDP terbesar kedua setelah Amerika Serikat,
dan 70,74% dikontribusi oleh perdagangan internasional melalui kegiatan
ekspor-impor, selain itu indikator pertumbuhan ekonomi 1,5% lebih tinggi dari
negara Amerika Serikat, diikuti dengan angka GDP perkapita yang tinggi,
populasi penduduk menduduki ukuran terbesar ketiga setelah China dan India,
dan bagi Indonesia terlihat nilai tukar euro terhadap rupiah yang cukup
stabil. Negara EU yang mempunyai peluang pasar lebih besar untuk dimasuki
adalah Irlandi, Luxemborg, dan Finlandia. Peluang pasar ini akan meningkat
lagi dimasa yang akan datang jika 10 kandidat anggota EU dengan kinerja
ekonomi yang baik kecuali Turkey menjadi anggota tetap.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Dengan melihat indikator ekonomi maka
dapat dibuat garis besar bahwa :
1. Besarnya proporsi perdagangan
Internasional terhadap angka GDP menunjukan negara Uni Eropa makin membuka
diri dan menggantung aktivitas ekonomi negara tersebut dengan negara lain.
2. Secara keseluruhan ekonomi dunia
mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi, khusunya Amerika Serikat.
Tetapi Negara yang tergabung dalam uni eropa (EU) menunjukan penurunan yang
lebih kecil.
3. Peluang untuk memasuki pasar Eropa
dapat dilakukan baik dengan ekspor maupun investasi langsung. Perdagangan
Indonesia dengan negara Uni Eropa mengalami surplus neraca perdagangan,
bahkan menduduki peringkat pertama dalam total ekspor Indonesia. Walaupun
tanpa mengetahui negara mana saja melakukan investasi langsung ke negara Uni
Eropa, data menunjukan peningkatan investasi langsung di negara Uni Eropa
yang berarti semakin banyak negara di luar Eropa yang melihat sisi
positip pasar di EU. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk
melakukan investasi langsung.
4. Dibanding dolar mata uang
pondsterling dan Euro cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendahm, hal
ini berdampak pada lebih kecilnya resiko bertransaksi dengan Euro dan
pondsterling.
5. Tingkat GDP per kapita yang lebih
tinggi dari Indonesia dan cenderung meningkat walaupun secara total GDP mengalami
penurunan. Hal ini merupakan peluang, karena terjadi peningkatan daya beli
masyarakat di negara EU.
6. Populasi di negara Uni Eropa
menduduki posisi ketiga terbesar di dunia disertai dengan tingginya tingkat
GDP perkapita, merupakan pasar yang sangat besar bagi perusahaanperusahaan di
luar EU termasuk Indonesia
7. Pasar Eropa akan makin menarik pada
tahun 2004 dengan masuk 13 negara kandidat yang secara pertumbuhan ekonomi
lebih tinggi dibanding negara Uni Eropa, sehingga merupakan peluang pasar bagi
negara lain termasuk Indonesia.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Jurnal ini cukup menarik pembahasannya,
dengan mamahami jurnal ini maka dapat menambah wawasan mengenai peluang pasar
internasional melalui kinerja ekonomi negara-negara Uni Eropa.
|
Review Jurnal 2
2.
|
|
Nama Jurnal
|
Jurnal ilmiah mahasiswa akuntansi
|
Volume / Halaman
|
vol. 1, no. 4,
|
Nama Penulis
|
Ferry danu prasetya
|
Judul Jurnal
|
Perkembangan standar akuntansi
keuangan di indonesia
|
Tanggal Jurnal
|
juli 2012
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan utama penelitian ini untuk
mengetahui sejarah perkembangan SAK di Indonesia, sejak penjajahan Belanda
sampai dengan sekarang ini.
|
Metode Penelitian
|
Metode deskriptif kualitatif
|
Hasil Penelitian
|
1. Sejarah Perkembangan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia :
a. Menjelang diaktifkannya pasar modal
di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI
berhasil melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di
Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).” pada tahun 1973.
b. Tahun 1984. Pada masa itu, komite
PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian
mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan
tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia
usaha.
c. Tahun1994, setelah berlangsung selama 10
tahun IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan
kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.”
IAI mengadopsi pernyataan International Accounting Standard Committee (IASC)
sebagai dasar acuan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia
2. Pengembangan SAK di Indonesia telah
dimulai sejak tahun 1973 dengan dibentuknya Panitia Penghimpunan Bahan-bahan
dan Struktur daripada GAAP dan GAAS. Selanjutnya pada tahun 1974 dibentuk
Komite Prinsip Akuntansi Indonesia yang bertugas menyusun dan mengembangkan
Standar Akuntansi Keuangan. Kemudian komite PAI tersebut pada tahun 1994
diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan. Pada kongres VIII 23-24
September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah kembali namanya menjadi Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) untuk masa bakti 1998–2002 dan diberi
otonomi khusus untuk menyusun dan mengesahkan PSAK dan ISAK
3. FASB mereflesikan tingkat
kecanggihan dan adidaya ekonomi dan keuangan Amerika Serikat, sebaliknya IAS
berupaya merangkul seluas–luasnya semua negara–negara di dunia dari yang
paling kaya-canggih sampai pada negara yang paling terbelakang-miskin
(Hoesada, 2008). Konvergensi IFRS terhadap PSAK akan menyebabkan PSAK yang
tadinya bersifat Ruled–Based menjadi bersifat Principle–Based. Compliance
terhadap IFRS menyebabkan laporan
keuangan perusahaan Indonesia akan
dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan perusahaan dari negara lain,
sehingga akan sangat jelas kinerja perusahaan mana yang lebih baik dan dapat
meningkatkan kualitas SAK.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Standar akuntansi tidak dapat lepas
dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu
negara.Dan adanya era globalisasi dan semakin aktifnya pasar modal di
Indonesia menyebabkan Prinsip Akuntansi Indonesia yang berlaku umum tidak
dapat lagi menampung dan menjawab permasalahan yang timbul dalam
praktik.Ikatan Akuntan Indonesia memutuskan untuk mengadopsi penuh
International Accounting Standards sebagai dasar acuan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku di Indonesia. Globalisasi yang tampak antara lain dari
kegiatan perdagangan antar negara dan munculnya perusahaan–perusahaan
multinasional. Salah satu usaha harmonisasi standar akuntansi, yaitu dengan
membuat perbedaaan–perbedaan antar standar akuntansi di berbagai negara
menjadi semakin
kecil, sehingga standar akuntansi
antar negara tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Standar Akuntansi
Keuangan yang lengkap dan komprehensif merupakan dambaan semua pihak yang
berkepentingan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, standar akuntansi keuangan
ini dari waktu ke waktu akan terus dilengkapi dan disempurnakan sesuai dengan
tuntutan dan perkembangan praktik
bisnis dan profesi akntansi.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Jurnal ini cukup menarik
pembahasannya, dengan mamahami jurnal ini maka dapat menambah wawasan
mengenai peluang pasar internasional melalui kinerja ekonomi negara-negara
Uni Eropa.
|
Subscribe to:
Posts (Atom)